Oleh : Tanah Rejang
Apapun dalihnya, Heritage di Kota bengkulu ini harus di selamatkan. Rencana pembongkaran Tugu ini oleh Pemerintahah Kota Bengkulu untuk membangun terowongan adalah sangat tak beralasan, mengapa Pemerintah setempat tidak mencari solusi dengan membangun terowongan tanpa harus membongkar Tugu Thomas Parr, yang merupakan Heritage Bengkulu bahkan Heritage milik Indonesia yang telah berumur 2 abad(1808-2008).
Dengan ini saya menghimbau seluruh blogger Indonesia untuk membantu mempublikasi Heritage warisan bangsa ini untuk di selamatkan, agar pembongkaran Tugu ini di batalkan.
Terletak di sebelah tenggara dan berjarak 170 m dari Benteng Marlborough. Keletakan geografis tugu ini adalah 03o47'19,16" LS dan 102o15'04,1" BT. Tugu ini berupa bangunan monumental untuk memperingati Residen Thomas Parr yang tewas dibunuh rakyat Bengkulu. Tugu ini berdenah segi 8 dan mempunyai tiang-tiang bergaya corintian. Pintu masuk pada tugu ini terdapat di bagian depan dan sisi kanan dan kiri. Bentuk dari pintu masuk ini lengkung sempurna dan tidak mempunyai daun pintu. Pada salah satu dinding di ruang dalam tugu terdapat sebuah prasasti, tapi pada saat ini sudah tidak dapat dibaca lagi. Bagian atas tugu mempunyai atap yang berbentuk kubah. Berdasarkan lukisan Joseph C Stadler dalam buku Prints of Sotut East Asia in The India Office Library terlihat di lokasi tugu ini terdapat Gedung Pemerintahan dan Gedung Dewan EIC. Pada saat ini sisa-sisa kedua bangunan tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi karena lokasi tersebut sudah merupakan kawasan pertokoan dan pusat pemerintahan Dati I Bengkulu.(2)
Monumen ini dibangun untuk mengenang Thomas Parr, seorang Residen Bengkulu dari Inggris yang tewas ditikam dan kemudian dipenggal kepalanya oleh penduduk setempat pada tahun 1807 ketika ia tengah beristirahat di rumahnya. Thomas Parr diduga dibunuh oleh orang-orang Bugis yang bekerja sebagai anggota keamanan perusahaan dagang Inggris (East India Company). Thomas Parr merasa khawatir dengan perkembangan kekuatan pasukan Bugis ini dan berupaya untuk mengurangi peran mereka, namun orang Bugis merasa tidak senang hingga akhirnya ia terbunuh. Inggris membalas kematian Parr dengan menembaki sejumlah penguasa lokal yang dicurigai berada dibalik pembunuhan tersebut dan membumihanguskan desa-desa tempat tinggal mereka.(4)
TUGU THOMAS PARR, remembering the evil
Residen Thomas Parr (1805-1807) adalah penguasa Inggris ke empat puluh sembilan(8) yang diangkat pemerintah Inggris (Residen pertama pertama Bengkulu, penguasa sebelumnya di sebut Deputy Governor) Thomas Parr Menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805)(8),Parr sampai di Bengkulu tanggal 27 September 1805, menggantikan Walter Ewer. Thomas Parr dikenal sebagai penguasa Inggris yang angkuh dan ganas, dia adalah orang pertama yang memperkenalkan tanaman kopi dengan tanaman paksa di Bengkulu.
Kekejaman dan keangkuhan Thomas Parr tidak saja dirasakan oleh penduduk pribumi tapi juga oleh orang-orang Bugis yang bekerja pada kompeni Inggris, bahkan juga dirasakan oleh pejabat Inggris lainnya. Parr juga dianggap terlalu jauh melangkah mencampuri urusan kepemimpinan tradisional dan adat masyarakat Bengkulu, seperti membuat pertentangan antara rakyat dengan pangeran Sungai Hitam serta peradilan.
Puncak dari kebencian rakyat Bengkulu akhirnya tidak terbendung lagi pada malam 23 Desember 1807, Thomas Parr yang berada di rumah peristirahatannya Mount Felix(Sekarang Rumah Dinas Gubernur atau Gedung Daerah) tiga mil arah Selatan Marlborough dihabisi masa rakyat dibawah pimpinan Depati Sukarami, Depati Pagar Dewa dan Depati Lagan. Kesaksian dari isteri Parr menyebutkan tiga orang yang masuk kerumah membunuh Parr, asistennya Charles Murray yang berusaha melindungi majikannya terluka dan akhirnya meninggal, sementara dia sendiri hanya terluka. Dari kesaksian isteri Parr jelaslah bahwa tujuan penyerang hanyalah Thomas Parr.
Sebagai pembalasan Inggris bertindak keji dan membabi buta, menghancurkan dusun-dusun di Sukarami, Pagar Dewa dan Lagan tanpa prikemanusiaan, bukan saja penduduk yang menjadi sasaran hewan ternakpun tidak luput dari amukan tentara Inggris yang kehilangan kendali.
Pada tahun 1808 Inggris mendirikan Monumen untuk memperingati Thomas Parr yang terletak 100 meter dari Benteng Marlborough, dalam pembangunannya rakyat dipaksa dengan kekerasan agar pembangunannya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Luas bangunan tugu ini seluas 70 meter persegi, tinggi 13,5 meter persis di depan kantor Pos Bengkulu. Monumen ini oleh rakyat Bengkulu disebut dengan Kuburan Bulek . Inggris mendirikan monument ini sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap Thomas Parr sementara bagi rakyat Bengkulu ditafsirkan sebagai penghargaan terhadap para pejuang tak dikenal yang telah mati dalam mempertahankan hak dan kemerdekaaan tanah leluhurnya dari penindasan kolonial Inggris.
Kuburan Bulek ini juga merupakan simpul persatuan rakyat Bengkulu dalam melakukan protes dan air mata darah orang Bengkulu yang telah ditumpah paksakan oleh kesemenaan Inggris, juga merupakan tonggak sejarah yang mengandung nilai historis yang tidak ternilai bagi generasi sekarang.(3)
Makam Thomas dan para asistennya
Di semayamkan di dalam Benteng Marlborough dan masih bisa kita jumpai bila berkunjung ke Benteng fort Marlborough, yang katanya memang di pindahkan dari tempat asal mulanya untuk menghindari amarah rakyat Bengkulu saat itu yang membongkar makam tersebut.
Sebagai informasi buat pengunjung Benteng Fort Marlborough, saat ini tidak banyak yang tahu kalau makam di dalam benteng itu adalah makan Thomas Parr dan Asistennya. Dulu saat admin masih sering kesana tulisan di atas makam tersebut itu juga tidak begitu terbaca lagi, dan mungkin sekarang keadaan tulisannya semakin parah dan makin tak terbaca. Namun demikian admin berhasil memperoleh copy tulisan yang sempat di baca ahli sejarah Inggris yang mendokumentasikannya saat dilakukan restorasi pertama Benteng Fort Marlborough dulu, dan copy tulisan ini semoga bisa di cantumkan di dekat makam oleh pengelolah Benteng untuk keterangan kepada pengunjung yang datang ke makam. Berikut copy dari tulisan batu penutup makam itu (3 makam) (Gravestones in Fort Marlborough):
1. Underneath this obelisk are interred / the Remains of / Captain Robert Hamilton / Who died on the 15th of Decr 1793/ at the Age of 38 Years / in the command of the Troops / and / Second Member of the Government.
2. Here / Are deposited the Remains of / Charles Murray Esqr. / Assistent to the Residency(?) of Fort Marlborough / His !!!!!! a Progress / of the Band of Assassins / on the Night of the ...... December 1807 / when Thomas Parr esqr / Resident at Bencoolen / Represenrative of Government / fell by their misguided Duty(?) / His humane care preserved the Life of / The widow of !!!!! his ....nd / Wounded in com...... her husband / from the Daggers of the Assassins / Dis..... induced by anxious and unceasing Execution / in the zealous Discharge of his public Duty / (dimine) a Season of Danger and Alarm / removed(?) this Life / on the 7th of January 1808 / Aged 21 Years / In Memory / of his brave and humane Conduct / and of his public Services / The Right Honourable Lord Minto / Governor General in Council / caused this Monument to be erected / To the Memory of / Charles Murray Esquire.
3. Here are Deposited / The Remains / of / Thomas Parr Esquire / in life / the representative !!!!!!!!!!! I !!!!!!! assassins / in the night .............. of December /................ / .................. /....................... / and advantage to I His Employers / The Right Honourable Gilbert Lord Minto / Governor General in Council / has ordered / that this marble be erected / to his Memory / Lindeman, Sct.This Stone / Is added ad .............. the ........................./ The ................. of / Thomas Parr Esquire /.............. /............. / Widow / Will ............................ / Time shall be no more / Lindeman, Sct. (De naam Lindeman is die van de steenhouwer)
Tanda baca seru dan titik-titik pada kalimat di atas adalah huruf-huruf atau lambang yang tak bisa di kenali lagi (tak dapat di baca) pada saat di lakukan restorasi pertama yang melibatkan arkeolgi dunia.
Bisa di simpulakan bahwa ke tiga makam itu adalah makam :
1. Captain Robert Hamilton (Orang kedua Governor yang berusia 38 tahun)
2. Charles Murray Esqr (Asisten Residen yang berusia 21 tahun)
3. Thomas Parr Esquire (Residen pertama Bengkulu)
Jadi Tugu Thomas Parr sangat erat hubungannya dengan Benteng Fort Marlborough. Inilah penjelasan dari makam- makam yang selalu menjadi tanda tanya bagi pengunjung Benteng Fort Marlborough ( Admin).
Oh birokrat Bengkulu, anda boleh saja berkuasa saat ini. Tapi dengan membongkar heritage ini sama saja anda menghina dan tidak menghargai orang-orang Bengkulu, anda akan di kenang sebagai birokrat yang tak menghargai nilai-nilai sejarah, dan anda di kenang sebagai birokrat yang tak patut di hormati. Anda akan masuk catatan hitam sejarah Bengkulu. Jadi sebaiknya anda ikut melestarikan Heritage yang menjadi Icon Bengkulu lebih dari dua abad berlalu ini, bukan dengan membongkarnya.
Reference :
1. Tanah Rejang
2. http://www.balarpalembang.go.id/Sidda_Vivi.htm
3. http://c10dean.multiply.com/journal/item/25/TUGU_THOMAS_PARR_remembering_the_evil
4. www.indonesia.travel
5. http://home.hccnet.nl
6. http://www.bengkuluekspress.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=4621
7. http://pab-indonesia.com/web/content/view/7413/82/
8. http://www.worldstatesmen.org/Indonesia.htm
9. http://members.virtualtourist.com/m/ca594/12a873/4/
10. http://members.virtualtourist.com/m/p/m/2a945e
Mei 03, 2008
Monumen Thomas Parr: Heritage Bengkulu Dalam Ancaman
Thomas Parr Monument - Bengkulu
Thomas Parr and Hamilton monument at A.Yani street
Label:
Informasi,
objek wisata,
Sejarah
Langganan:
Posting Komentar
Mailing List Blogger Bengkulu
Sebelum mendaftar, silahkan membaca dulu persyaratannya di sini.
7 komentar:
Kawan Simpang Limo...
Aku pikir persoalan pembongkaran Tugu Bersejarah ini mengulangi kasus yang mengatasnamakan pembangunan lainnya selama ini.. kita masih ingat bagai masyarakat Bengkulu terutama kawan2 mahasiswa memprotes pembongkaran tugu tabot simpang Limo yang diganti dengan tugu kuda, bagai mana masyarakat dan mahasiswa protes atas penebangan pohon cemara di sepanjang pantai kota Bengkulu.. protes dan demo semuanya berlalu begitu saja..
Nah Kali ini Pemda mengulangi kasus yang sama.. celakanya kali ini mereka berupaya membongkar tugu Thomas Parr, yang merupakan salah satu situs bersejarah di kota Bengkulu.. Tidak ada yang bisa kita banggakan kalau semua situs dan peninggalan sejarah di bongkar... apa yang bisa kita andalkan sebagai salah satu tujuan wisata Bengkulu..
Orang luar(pelancong) tertarik dengan kunikan dan peninggalan sejarah bukan dengan bangunan tinggi megah seperti Mall dan Plaza, maaf cakap kalau orang luar negeri udah biasa melihat gedung tinggi.. tapi situs bersejarah seperti Tugu Thomas Parr merupakan bangunan unik bagi mereka..
Saya sebagai pendatang di Bengkulu, dan pendatang baru juga di dunia blogger, saya sepakat dengan upaya kawan2 blogger Bengkulu.. dan saya mengajak kawan2 untuk mengsikapi persoalan ini bukan saja sebatas kita.. tapi mari bersama mengajak para tetua, pelaku sejarah dan tokoh adat untuk berganengan tangan dengan kita menyatukan kata dan suara yang sama menolak upaya pembongkaran Tugu Thomas Parr, apapun konsekwensinya..
Salam Damai Bumi Bengkulu
Terimakasih Kawan SP5
Salut Blognya Keren
suaratalang@gmail.com
terus terang saya kaget dengan rencana pemda kota Bengkulu untuk membongkar Monumen Thomas Parr.
Di mana akal sehat dan hati nurani mereka?
Ado dak kawan-kawan yang masih punyo foto-foto bengkulu kota yang udah lamo. cubolah di posting biar kit0-kito bisa liek, agak ngenang kota kito yang udah lamo di tinggal kan. Ambo ko udah lamo idak balik ke Bengkulu, padahal lahir di bengkulu, mangkonyo kadang-kadang ingek juga bakmano keadaan bengkulu kini ko.....
monemen yanng bersejarah kok di bongkar apo idak ado kerjaan pemda bengkulu pikir dong pake akal sehat, bukanya melestarikan ini malah ....
kalau hal ini benar-benar dilakukan...lalu apalagi yang patut kita banggakan jika peninggalan sejarah harus juga dilindas..bukankah kita harus belajar dari sejarah agar tidak terjadi kesalahan yang sama..
wlpn saya orng jawa, tp saya pny pcar d bengkulu, dy orng asli bngkulu. m'bca hal ini, saya ikut prihatin. napa bangunan yg tlah 2abad akan d bongkar hnya untk kpntingan individu, it sama saja tdk m'hrgai sejarah. pdhl kata bung karno, bangsa yg besar adalah, bangsa yg bisa m'hrgai sejarah dan pahlawan nya ...
hihihi salah satu sejarah dari beberapa pulau yang di jajah inggris,,,dan gue punya coin ratu elizabeth2 dengan bentuk yg beragam ,,,peningggalan nenek hihii...
sejarah tercipta setiap hari... satu mata di masa lalu satu mata di masa depan.....by:frankenstein
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, tetapi yang relevan dengan posting yang ingin Anda komentari. Jangan pernah menjadikan ruang komentar ini untuk beriklan.