oleh: Herman
Saat masih kecil dan tinggal di Bengkulu, saya suka sekali makan Pisang Ambon Curup. Pisang Ambon ini berbeda dengan pisang Ambon lainnya, hingga ia dikenal sebagai pisang khas dari provinsi Bengkulu. Saya tidak tahu kenapa disebut pisang ambon. Entah ada hubungan ataukah tidak dengan Ambon, kota yang berada di pulau Maluku, daerah sebelah Timur Kawasan Nusantara. Pisang Ambon Curup, dari namanya, jelas berasal daerah Rejang Lebong, yang merupakan daerah dataran tinggi pegunungan Propinsi Bengkulu. Curup adalah nama kota Kabupaten Rejang.
Mukhtasar, seorang peneliti Pisang Ambon dari Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu mengatakan:Pisang Ambon Curup rasanya manis, daging buahnya halus dan lunak, bentuk buahnya yang khas, dan bila dimakan teksturnya terasa kering. Pisang Ambon Curup merupakan jenis pisang Ambon yang hanya dijumpai di wilayah kabupaten Rejang Lebong, tersebar pada daerah-daerah dengan ketinggian 500-1500 m di ataspermukaan laut (dpl) (Mukhtasar, 2003).
Karena ciri yang diidentifikasi Mukhtasar itulah, maka pisang Ambon Curup berbeda dengan Pisang Ambon lainnya. Menurutnya lagi, sebenarnya ada 5 jenis pisang Ambon yang terdapat di provinsi Bengkulu, yakni pisang Ambon Badak, pisang Ambon Curup, pisang Ambon Jepang, pisang Ambon Hijau dan pisang Ambon Kuning (Mukhtasar, 1999). Secara fisik pisang Ambon Curup, pisang Ambon Hijau dan pisang Ambon Kuning memiliki postur yang lebih vigor dibandingkan pisang Ambon Badak dan pisang Ambon Jepang (Mukhtasar, 2003).
Akhir pekan lalu saya makan Pisang Ambon di dekat tempat tinggal saya di Gunung Puteri, Bogor. Saya teringat akan Pisang Ambon Curup. Namun, saya pikir pisang yang saya makan ini pastilah tidak berasal dari daerah Rejang Lebong, karena saya tahu di Bogor pun tanaman pisang banyak sekali budidayakan termasuk diantaranya adalah Pisang Ambon.
Lusi Lestari, seorang teman lama sewaktu sekolah di SMUN 5 (dulu SMAN 4) Bengkulu menjelaskan sedikit perihal Pisang Ambon ini. Rasa Pisang Ambon Curup dan Pisang Ambon yang belakangan saya makan itu pasti beda, katanya. Kalau Pisang Ambon Curup itu ditanam di Curup maka rasanya menjadi khas, sehingga ia disebut Pisang Ambon Curup. Rasanya akan berbeda kalau Pisang Ambon Curup itu ditanam di luar daerah Curup. Sama halnya dengan Keripik Sanjai yang terkenal itu, yang ubi kayu (singkong) sebagai bahan bakunya sudah pasti dari daerah Sanjai (Sumatera Barat). Kalau singkongnya bukan ditanam di daerah Sanjai, tentulah rasanya tidak akan seenak Keripik Sanjai yang asli. Demikian pula dengan Ubi Jalar Cilembu. Rasanya menjadi begitu terkenal karena Ubi Jalar ini ditanam di daerah Cilembu (Bogor, Jawa Barat).
Semula, saya mengira Pisang Ambon Curup begitu enak rasanya, dan hampir sama dengan yang saya makan di Bogor, karena keduanya berasal dari dataran tinggi. Menurut Lusi, rasa keduanya belum tentu sama meski berasal dari dataran tinggi. Jenis tanah dan kandungannya antara kedua daerah asal pisang ini berbeda, yang tentu saja berpengaruh pada rasa kedua pisang tersebut.
Saya yang awam dalam ilmu pertanian dan ilmu tanah tentu tidak memiliki pemahaman yang utuh untuk menjelaskan Pisang Ambon Curup dari sudut pandang kedua ilmu itu. Tapi saran Lusi cukup menarik, untuk bisa memastikan ada yang menyamai rasa Pisang Ambon Curup, maka pisang-pisang itu harus dicicipi samo-samo (bersamaaan). Saya pikir cara tersebut sangat logis bagi saya. Untuk penjelasan lebih ilmiah atau akademisnya, biarlah para ahli ilmu tanah atau ahli pertanian seperti Mukhtasar yang menjelaskan, yang tentunya dengan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh orang-orang di luar bidang mereka seperti saya ini.
Kalau Tuan dan Puan sedang singgah di Bengkulu, sempatkan mencicipi Pisang Ambon Curup. Saya yakin, rasanya yang khas di lidah tidak terdapat di daerah lain. Bila perlu, jadikan ia sebagai oleh-oleh dari bumi Bengkulu.
September 21, 2007
Pisang Ambon Curup
Label:
Informasi
Langganan:
Posting Komentar
Mailing List Blogger Bengkulu
Sebelum mendaftar, silahkan membaca dulu persyaratannya di sini.
4 komentar:
pisang ambon curup, yuhuuuu... lemak nian.
alpukatnya juga :-)
wah...boleh donk dipaketin ke palembang
woi orang coeroep jugo yo,,,nebeng yo...bolehkan.betul tu pisang ambon lamak nian apolagi lapar setandan habis..hehe...
kalau ada info baru bagi2in yo...rpadex@yahoo.com
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, tetapi yang relevan dengan posting yang ingin Anda komentari. Jangan pernah menjadikan ruang komentar ini untuk beriklan.